1.
Prasasti
Ciaruteun
Prasasti
Ciaruteun, (Tarumanegara) di temukan di Ciampea, Bogor, tepatnya di tepi Sungai
Ciaruteun. Pada permukaanya ditemukan sepasang tapak kaki sang raja yang
menunjukkan bahwa raja menguasai daerah di sekitarnya. Selain itu, terukir
empat baris kalimat dengan huruf pallawa.
2.
Prasasti
Tugu
Prasasti Tugu
ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta. Berisi tentang penggalian sebuah
saluran air Gomati Sepanjang 6.112 tumbak atau ±11 km. Penggalian ini
dilakukan pada masa pemerintahan Raja
Purnawarman. Proyek ini dilaksanakan selama 21 hari dan setelah selesai diadakan
selamatan dengan memberikan 1.000 ekor sap kepada para brahmana. Selain itu,
diceritakan pula tentang penggalian saluran air Candrabhaga oleh ayah
Purnawarman yang dialirkan dari istana menuju kelaut. Menurut para ahli,
dipekirakan aliran sungai ini diguanakan untuk mengatasi banjir.
3.
Prasasti
Kebon Kopi
Prasasti Kebon
Kopi, ditemukan di daerah Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang, Bogor. Pada
Prasasti ini ditemukan tapak kaki Gajah kerajaan.
4.
Perasasti
Jambu
Perasasti Jambu,
ditemukan di Bogor sebelah barat. Pada prasasti ini ditemukan tulisan yang
berbunyi :”Gagah mengagumkan dan jujur
terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tidak taranya yang termasyhur
Sri Purnawarman yang memerintah di Tarumanegara dan baju jirahnya yang tidak
dapat di tembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya senantiasa
berhasil menggempur kota-kota musuh, dihormati para pangeran, tapi merupakan
duri dalam daging bagi musuhnya”.
5.
Prasasti
Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianteun
Prasasti Pasir
Awi dan Prasasti Muara Cianteun, ditemukan di Bogor. Kedua prasasti tersebut
menggunakan aksara ikal sehingga
belum dapat di baca.
6.
Prasasti
Lebak (Cidanghiang)
Prasasti Lebak
(Cidanghiang), ditemukan di banten. Pada prasasti ini ditemukan tulisan yang
berbunyi: “Inilah tanda keperwiraan
keagungan dan Keberanian yang Sesungguh-sungguhnya dari raja dunia, Yang mulia
Purnawarman yang menjadi panji sekalian raja”.
yah ko artikel nya sedikit ka, padahal seru bacanya
ReplyDelete